Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk. (PNBS) telah membukukan laba bersih Rp138,34 miliar pada paruh pertama tahun ini atau semester I/2023, naik 21,97 persen secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya Rp111,98 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan, Bank Panin Dubai Syariah mencatatkan penurunan pendapatan setelah distribusi bagi hasil 1,42 persen yoy menjadi Rp260,51 miliar pada semester I/2023.
Emiten bank berkode PNBS ini pun mencatatkan penurunan pendapatan berbasis komisi atau fee based income 21,15 persen yoy menjadi Rp14,42 miliar.
Beban operasional lainnya pun naik 1,16 persen yoy menjadi Rp122,36 miliar. Dengan begitu, laba tahun berjalan sebelum pajak turun 3,63 persen yoy.
Akan tetapi, tidak terdapat taksiran pajak tahun berjalan bank syariah ini pada semester I/2023 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp31,58 miliar. Alhasil, PNBS meraup pertumbuhan laba bersihnya menjadi Rp138,34 miliar per Juni 2023.
Bank Panin Dubai Syariah juga mencatatkan pertumbuhan aset 17,96 persen yoy menjadi Rp15,43 triliun pada semester I/2023. Pertumbuhan aset di antaranya didorong oleh pembiayaan bagi hasil musyarakah yang naik 13,88 persen yoy menjadi Rp9,27 triliun.
Pembiayaan bagi hasil mudharabah juga naik dari Rp585,32 miliar pada Juni 2022 menjadi Rp1,4 triliun pada Juni 2023. Pembiayaan sewa juga naik 15,8 persen yoy menjadi Rp490,36 miliar pada semester I/2023.
Akan tetapi rasio pembiayaan bermasalah (nonperforming financing/NPF) gross bank syariah ini membengkak dari 2,52 persen per Juni 2022 menjadi 3,22 persen per Juni 2023. Sementara NPF nett PNBS susut dari 2,11 persen pada Juni 2022 menjadi 2,05 persen per Juni 2023.
Dari sisi pendanaan, Bank Panin Dubai Syariah telah meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp12 triliun, naik 21,58 persen yoy.
Sumber : Bisnis.com